Jumat, 13 November 2009

Dari Penjaga Sandal Masjid Menjadi Pengusaha SPBU

Lukman El Hakim

Awalnya Lukman hanya menjadi penjaga sandal dan parkir di masjid. Kini ia berbisnis SPBU, trader dan konsultan pelumas. Ikuti kisahnya.

Salah satu kebiasaan masa kecil Lukman El Hakim, pengusaha sukses asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, adalah gemar datang ke masjid. Baik untuk ibadah, belajar, tidur, hingga bersih-bersih masjid. ”Orang tua saya menganjurkan saya untuk sering-sering ke masjid,” kisahnya saat ditemui di rumahnya.

Lelaki 44 tahun yang biasa dipanggil Daeman ini, bahkan sampai SMA masih menjadi penjaga sandal masjid dan tukang parkir masjid. Selain mengikuti anjuran orang tuanya, kecintaan Lukman kepada masjid juga karena ajaran Rasulullah, karena di masjid lah terdapat banyak berkah.

Dilahirkan dari keluarga pegawai negeri yang pas-pasan, Lukman dididik oleh orangtuanya, H Abdul Rahim Muhammad Shaleh dan Hj Zainab, menjadi pribadi yang ulet dan mandiri. Bersama kakaknya, Abdul Haris, sejak kecil ia sudah terbiasa berjualan jasa dan makanan di acara-acara di luar masjid. Sejak kecil juga, Lukman sudah punya cita-cita menjadi businessman.

Dari kerja kecil-kecilan itulah, ia mampu menambah ongkos jajannya ketika duduk di bangku sekolah. Setelah lulus SMA Negeri 1 Mataram Lombok, Lukman melanjutkan kuliah di Universitas Mataram (UNRAM) jurusan Ekonomi. ”Apa yang kita dapatkan sekarang adalah berkah dari masjid. Makanya kalau mencari rumah, saya selalu mencari yang dekat masjid,” kata lelaki dari 7 bersaudara ini.

Selama di kampus, berbagai aktivitas kampus ia ikuti. Misalnya, Lukman pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ekonomi UNRAM. Saat itu ia tak gengsi untuk memakai sepeda bututnya mondar-mandir dari rumah ke kampus. Selain itu, ia juga aktif mengajar di pesantren Al-Aziziyah yang berjarak 5 km dari rumahnya.

Tak hanya mengajar di pesantren, Lukman juga aktif sebagai Sekretaris Ma’ahad Tahfizul Qur’an, Pondok Pesantren Al-Aziziyah Lombok Barat, NTB. Sebagai pengurus pesantren ia bertugas mencarikan dana untuk pembangunan lokal kelas dan asrama pesantren. Tak jarang ia haru berjalan kaki meski yang ia dapat saat itu hanya sebesar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.

Hijrah Ke Jakarta

Lukman pertama kali ke Jakarta ketika bersama Tuan Guru menyerahkan proposal pembangunan pesantren. Itulah pertama kalinya ia mengenal Jakarta, tapi sejak saat itu Jakarta telah menjadi daya tarik baginya. Apalagi, saat itu calon istrinya baru lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Hal ini semakin membuatnya bertekad untuk ke Jakarta mencari pengalaman baru.

Nasihat orangtuanya “Kalau ingin berhasil, merantaulah!” semakin membuatnya bersemangat. Lelaki kelahiran Mataram, 29 Januari 1965 ini akhirnya menerima panggilan kerja di sebuah perusahaan di Jakarta, meski pada waktu itu ia belum lulus. Setelah lulus dan diwisuda, Lukman pun pun hijrah menuju Jakarta. Bekalnya waktu itu, Rp 100 ribu, dikirim dari perusahaan yang menerimanya.

Pertama kali di Jakarta ia tinggal di rumah direktur perusahaan. Tapi kenyataan hidup memang tak seindah harapan. Meski langsung mendapatkan jabatan sebagai Manajer Marketing, Lukman merasa tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan posisinya itu. Waktu itu produknya adalah hand clean.

Singkat cerit, dalam suatu kesempatan, calon istrinya menginformasikan sebuah lowongan baru sebagai sales di PT. Datascrip, sebuah perusahaan terpandang yang menyediakan peralatan-peralatan kantor. Tanpa membuang kesempatan, Lukman pun melamar ke perusahaan itu, dan diterima sebagai salesman.

Satu hal yang selalu ia ingat dan selalu menjadi penyemangat dirinya untuk berjualan, yaitu ungkapan manager personalia yang mewawancarainya, ”Aku yakin kamu pasti bisa menjual kursi kantor ini.” Dalam hati kecilnya Lukman berkata, ”Orang lain saja tahu kalau saya bisa menjual, kenapa saya tidak yakin dengan diri sendiri ya?”

Setelah positif diterima sebagai karyawan, Lukman pun mengajak calon istrinya (Intani Khoirina) untuk langsung menikah. Pernikahan dilangsungkan di Tangerang, Banten, tanpa dihadiri orang tua Lukman. ”Istri saya juga baru beberapa bulan di Jakarta. Jadi sama-sama modal nekat,” kenangnya. “ Saya modal Rp 1,5 juta hasil pinjam kepada kakak untuk menikah,” tambah Lukman.

Setelah menikah, Lukman tentu saja belum mampu untuk mengontrak rumah atau kos. Keduanya terpaksa tinggal di rumah Pak De dari istri selama tiga bulan. Setelah itu keduanya mulai indekost selama 3 bulan, dan setelah mendapatkan penghasilan yang cukup mulai mengontrak dengan harga Rp 750 ribu setahun.

Tanggung jawab sebagai calon ayah membuat Lukman semakin giat bekerja. Dengan mengenakan celana cutbrai dan logat bahasa Lombok yang kental ia menembus pasar kursi perkantoran di bilangan Jalan Sudirman, MH. Thamrin, dan Gatot Subroto. Hasilnya, dalam waktu setahun ia sudah tercatat sebagai 10 sales terbaik di Indonesia untuk pemasaran di Datascrip.

Karena kelelahan berjalan kaki terus, Lukman pun kemudian membeli motor bekas merk Vespa Bajaj tahun 1975 seharga Rp 550 ribu. Uang sebanyak itu hasil pinjaman dari temannya. Tapi dengan begitu, ia bisa menjelajahi Jakarta untuk memasarkan produk-produknya. Tak jarang ia ditilang oleh Polisi karena ke sasar jalan. ”Bahkan motor masuk tol pun saya pernah. Maklum orang kampung,” katanya.

Taktik Lukman sederhana dalam memasarkan produk-produk kursi kantornya. Mula-mula ia meminjamkan kursinya kepada calon pembeli untuk dipakai selama satu atau dua minggu. Sebelum waktunya habis, ia akan menarik kursinya. Nah, dari situ, kebanyakan calon pembelinya biasanya sudah “jatuh cinta” dengan kursi miliknya, karena merasa sudah nyaman dan betah dalam bekerja. Biasanya juga, mereka pun akan membeli kursi yang sudah dicoba itu.

Tak heran jika ia kemudian dipercaya menggarap segmen market oil company, dan ternyata cukup berhasil sehingga hampir seluruh perusahaan oil company memakai kursi yang ia jual. ”Akhirnya, dalam setahun saya dapat membeli mobil meski bekas,” terangnya.

Perkembangan selanjutnya, sejak 18 tahun yang lalu, Lukman bersama paman dari istrinya mendirikan perusahaan dengan bendera PT. Sugiron Citra yang bergerak di bisnis pelumas. Selain pernah menjadi distributor tunggal oli POLO dan Total di Indonesia, Lukman juga pernah menjadi distributor oli Shell di Surabaya dan Bekasi. Bahkan sampai sekarang ia masih tercatat sebagai distributor oli Castrol untuk kapal-kapal.

Selain menjadi distributor, Lukman juga bergerak di bisnis pabrikasi tabung LPG, blending plant, niaga BBM dan SPBU di beberapa tempat. Saat ini ia telah mendirikan rest area di jalan tol Jakarta-Cikampek Km 39 dan di jalan tol Kanci-Palimanan Cirebon. Selain diisi dengan fasilitas standar, seperti SPBU, dan Mall, salah ciri khas rest area milik Lukman adalah keberadaan masjid indahnya.

Menurut Lukman, kunci sukses berbisnis adalah tetap dekat dengan Sang Khalik, selalu meminta petunjuk-Nya atas usaha yang dijalani dan banyak bersedekah. Selain itu, tentu saja harus ada self motivation dalam diri. Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri. ”Kalau di awal saja tidak yakin dengan apa yang dilakukan maka lebih baik tidak usah,” katanya.

Menurut Lukman, ada dua dosa maut yang harus dihapus dalam diri salesman, yaitu ”rasa malas dan takut.” Kalau sudah datang rasa malas, maka jangan harap seorang sales bisa menjual produknya. Selain itu, takut bertemu dengan orang juga penyakit. ”Seorang penjual harus percaya diri untuk bertemu orang dalam menawarkan produk,” katanya.

Dalam berbisnis Lukman memegang prinsip kejujuran. ”Saya punya prinsip kejujuran. Saya tidak segan mengeluarkan orang jika tidak jujur. Berapa kali karyawan yang dikeluarkan karena menyalahgunakan kepercayaan yang sudah saya tanam. Sebab jika ini dibiarkan akan menjadi duri dalam daging,” tegasnya./Fathurroji NK

3 komentar:

Wanda hamidah mengatakan...

ini kisah nyata saya . . . .

perkenalkan nama saya zalinah aruf, saya berasal dari kota Bandung saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.

Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai usaha atau toko sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud

saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang kyai dari sana saya coba menghubungi beliau, awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI YG LAIN, TANPA PERLU RITUAL, PUASA DLL. lewat sebuah bantuan penarikan dana ghoib oleh seorang kyai pimpinan pondok pesantren shohibul Qur’an. dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan beliau.kini sy buka usaha distro di bandung.
Sekali lagi Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada K.h. Muh. Safrijal atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini. Untuk penjelsan lebis jelasnya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT DISINI<<<<<<<<<
Anda tak perlu ragu atau tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin..

Unknown mengatakan...

Salam pembuka!
Nama saya Dewi Rumapea, saya dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua dalam kelompok ini mencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. beberapa bulan yang lalu, aku finansial turun dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh orang di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal dan asli disebut Ibu Glory, pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan jumlah pinjaman dari Rp500,000,000 tanpa stres pada tingkat bunga 2% yang merupakan terjangkau tingkat bunga untuk saya.

setelah transfer kredit saya ke rekening bank saya, saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan telah mentransfer langsung ke rekening saya dengan Ibu Glory tanpa penundaan. Karena saya berjanji ibu bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi Ibu Glory melalui email:gloryloanfirm@gmail.com

Saya menggunakan waktu ini untuk menginformasikan semua yang anda juga dapat menghubungi saya di email saya: dewiputeri9@gmail.com dan Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan mengatakan kepada saya tentang Ibu Glory, Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Glory, Anda dapat juga menghubungi dia melalui email:utariwirmayaty@gmail.com Sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.

Catatan: Tidak ada biaya pendaftaran, asuransi atau biaya pajak

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa karena menggunakan Ibu Glory untuk mengubah cerita keuangan saya dan sekarang saya adalah pemilik bisnis saya yang bangga, semoga Allah terus memberkati Ibu Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita semua dalam kesulitan keuangan.

Widya Okta mengatakan...

Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi tentang pekerjaan baik Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman palsu di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu.

Saya telah menjadi korban penipuan pinjaman 6-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasinya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM.

Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya lamar, Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya baik Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda sebaiknya menghubungi SANDRAOVIALOANFIRM.

Email: sandraovialoanfirm@gmail.com
Nomor kontak dewan direksi: +12512278012
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.