Kamis, 21 Februari 2008

Perpustakaan Digital Al-Qur'an Pertama di Indonesia

Tak hanya dapat membaca berbagai kajian dalam al-Qur'an, pengunjung juga bisa mendengarkan bacaan al-Qur'an melalui headset yang telah tersedia pada setiap komputer.

Sekilas ruang berukuran 13x27 meter persegi itu seperti tempat rental (penye­waan) komputer atau warung internet (warnet). Di sana memang berderet kom­puter lengkap dengan headset dan webcam. Perangkat canggih itu melingkar di empat meja bundar. Dengan perangkat inilah pengunjung menelusuri atau mencari ayat-ayat al-Qur'an yang diperlukan. Mencari ayat Qur'an di komputer? Ya, itulah Perpus­takaan Digital al-Qur'an "Ikhlas" (Ikhlas Digital Library of al-Qur'an).

Perpustakaan digital ini berlokasi di jalan KH Fachrudin 6 Jakarta Pusat. Di sini disediakan berbagai macam kajian yang berkenaan dengan isi, kandungan, dan seja­rah al-Qur'an. Bahkan tak cuma mencari ayat, di sini pula Anda bisa menemukan tesis atau disertasi tentang al-Qur'an, manuskrip, dan literatur lainnya.

Menurut pembina perpustakaan Prof Dr Quraish Sihab, perpustakaan digital al-Qur'an ini didirikan untuk 'membumikan' al-Qur'an. "Perkembangan Islam di Indonesia cukup pesat dibandingkan negara-negara lain. Untuk menjawab kemajuan tersebut, kami membuat perpustakaan digital al-Qur'an agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses al-Qur'an serta berbagai informasi lain yang terkait," katanya saat pe­luncuran perpustakaan itu beberapa waktu lalu. Perpustakaan ini dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Menurut Quraish, sebelumnya Paguyub­an Ikhlas telah memiliki perpustakaan yang berisi buku-buku langka dan hasil disertasi doktor-doktor lulusan Universitas al Azhar, Kairo, Mesir, serta manuskrip mengenai sejarah, tafsir, dan berbagai informasi ten­tang al-Qur'an. "Semua itu kini telah digita­lisasi sehingga mempermudah pencarian infomasi," papar mantan Menteri Agama itu.

Sementara itu Manajer Operasional Perpustakaan Digital al-Qur'an Ikhlas, Saat Mubarok, mengatakan perpustakaan ini memberikan layanan one stop accessing. Informasi akan diperoleh dengan cepat dengan menggunakan sistem katalog dan indeks, kemudahan akses, hak cipta terpadu (yang memungkinkan adanya kepastian hak cipta jika ada penggandaan dokumen), dan fleksibilitas keanggotaan.

Jika Anda membuka komputer maka Anda akan menemukan menu-menu yang bisa dipilih. Misalnya menu al-Qur'an, buku, akademik, manuskrip, artikel, audio, dan video. Dari menu-menu ini Anda bisa mem­peroleh informasi mengenai sejarah, muk­jizat al-Qur'an, tafsir dan metodenya, artikel, tesis, disertasi, dan berbagai tulisan mengenai al-Qur'an.

Jika Anda mengakses menu al-Qur'an, mi­­salnya, maka Anda bisa mengkaji seja­rah­nya, atau asbabul an-nuzul-nya. Tak cu­ma itu, Anda juga bisa melacak ayat al-Qur'an dengan memasukkan kata kunci­nya.

Sedangkan jika Anda mengakses menu tafsir, maka Anda akan bisa melihat tafsir-tafsir mulai dari zaman klasik hingga tafsir kontemporer. Misalnya tafsir ar-Razi, tafsir Jalalain, tafsir Ibnu Katsir, atau tafsir al-Misbah. "Pengunjung juga bisa mengakses buku-buku atau manuskrip al-Qur'an," papar Saat.

Tak hanya dapat membaca berbagai kajian dalam al-Qur'an, pengunjung juga bisa mendengarkan bacaan al-Qur'an me­lalui headset yang telah tersedia pada setiap komputer. "Dengan headset pengunjung yang lain tidak terganggu," ujarnya.

Selain itu pengunjung juga bisa meng­akses internet tanpa harus meninggalkan tempat duduknya. Pengunjung juga bisa mencetak informasi yang dibutuhkan dengan printer yang tersedia di pojok ruang­an. Mereka juga bisa berkonsultasi dengan petugas di ruangan khusus. "Kami ingin memberikan fasilitas yang nyaman dan lengkap untuk masyarakat."

Selain 48 unit komputer, perpustakaan juga dilengkapi dengan televisi ukuran 29 inci yang dipasang di tempat tinggi. Dari TV ini pengunjung bisa memantau perkem­ba­gan dunia Islam dari Timur Tengah atau be­lahan dunia lainnya. "Kami juga beren­cana membuka kafe untuk para pengun­jung," lanjut Saat.

Kendati begitu, lanjut Saat, perpustaka­an ini masih terus berbenah khususnya me­nambah koleksi isinya. Karena itu, pihak­nya terus berupaya mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan al-Qur'an, baik yang berbahasa Inggris ataupun berbahasa Arab. Di sisi lain, fasilitas yang telah ada saat ini akan dimanfaatkan untuk beragam ka­jian dan diskusi ilmiah yang hasilnya da­pat digunakan untuk kemaslahatan umat.

Memang, perpustakaan yang digagas oleh pengusaha Rosano Barack ini, mem­punyai visi sebagai pusat kegiatan dakwah, pendidikan, dan sentra informasi bagi umat Islam di Indonesia khususnya, dan umat di dunia pada umumnya. Adapun misinya yaitu mengupayakan pengadaan dan pengayaan koleksi pustaka terutama kitab-kitab tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur'an serta artikel terkait lainnya.

Sementara itu Alwi Shihab --saat men­jabat Menko Kesra-- dalam peresmian perpustakaan digital al-Qur'an itu menye­butkan, perpustakaan ini merupa­kan sesuatu yang baru dan mendesak bagi kalang­an generasi muda Islam. "Di zaman yang serba digital saat ini, keberadaan perpustakaan berbasis teknologi mutakhir diharapkan bisa memenuhi tuntutan ke­butuhan masyarakat," ujarnya.

Menurut Alwi, umat Islam perlu lebih diperkenalkan kepada sumber Islam itu sendiri yakni al-Qur'an. Tak hanya sebagai pe­doman hidup, namun juga untuk pengem­­bangan ilmu pengetahuan dan tek­nologi. "Umat Islam yang ingin mendalami al-Qur'an akan terbantu dengan kehadiran perpustakaan digital ini," katanya.n rozi

Syarat Keanggotaan

Persyaratan untuk menjadi ang­gota perpustakaan digital al-Qur'an ini sangat mudah. Untuk menjadi ang­gota, Anda cukup mengisi formulir yang telah disediakan. Namun di masa men­datang, papar Saat Mubarok, manajer operasional Perpustakaan Digital al-Qur'an Ikhlas, perpustakaan ini akan me­nerbitkan voucher untuk keang­go­taan. Selama voucher itu berisi, maka Anda masih bisa mengakses perpusta­kaan.

"Kami tidak mensyaratkan anggota mem­bayar setiap bulan karena akan memberatkan," kata Saat. Di samping itu, tak semua anggota bisa mengun­jungi perpustakaan setiap hari. "Dengan sistem voucher setiap ang­gota bisa mengakses selama isi vouchernya masih ada," terang Saat.n rozi

Tidak ada komentar: