Senin, 22 Desember 2008

Investasi Emas Di Saat Krisis


Krisis ekonomi global mendorong banyak orang memburu emas sebagai pilihan utama investasi. Hal inilah yang memotivasi manajemen Pegadaian Syariah untuk meluncurkan produk investasi emas bernama “Mulia” (Murabahah Emas Logam Mulia).


Setiap kali krisis ekonomi terjadi, harga emas pun melambung tinggi. Tak terkecuali krisis ekonomi global kali ini. Tidak di Indonesia, tidak di luar negeri, sama saja. Harga emas saat ini sudah menyentuh angka Rp 300 ribu-an.

Bagi pihak Perum Pegadaian, kondisi ini sebenarnya menguntungkan. Pasalnya, sebagian besar barang jaminan di Pegadaian adalah emas. Tahun 2008 ini total cadangan emas Perum “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” ini mencapai 40 ton, dengan 5 persennya untuk Pegadaian Syariah.

Untuk meningkatkan pertumbuhannya, cadangan emas itu kemudian di-manage lagi. Salah satunya dengan membuka investasi emas kepada para nasabah. Menurut Rudy Kurniawan, manajer divisi syariah Perum Pegadaian, kondisi tersebut akan berdampak baik bagi Pegadaian Syariah.

Produk pembiayaan kepemilikan emas batangan ini baru diluncurkan pada Oktober 2008 lalu, kendati demikian animo masyarakat cukup baik. Kini pihak manajemen sedang melakukan sosialisasi produk ke daerah-daerah. Saat ini masih hanya wilayah Jakarta dan Bogor yang membuka layanan ini.

Tahun 2009, targetnya seluruh cabang Pegadaian Syariah yang berjumlah 93 cabang sudah membuka layanan investasi emas ini. Ditambah cabang Pegadaian konvensional yang berjumlah hampir 2000 cabang di seluruh Indonesia.

Rudy mengakui kalau produknya ini memiliki kendala dalam pendistribusian emas ke daerah. Saat ini ada aturan yang ketat mengenai pengiriman barang-barang berharga melalui pengiriman kurir. Menurut Rudy, pembiayaan emas ini minimal 5 gram, bisa dengan cara tunai atau angsuran. Adapun tempo waktunya selama 6 bulan hingga 3 tahun. Dengan margin 1 persen per bulannya.

Nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan emas ini harus memenuhi persyaratan, antara lain memiliki KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan gaji, dan lain-lain. “Kita mau tahu kemampuan bayar bulanannya. Karena kita pembiayaan, takut dijadikan spekulasi. Kami selektif,” katanya.

Setelah angsuran lunas, nasabah bisa membawa emas batangan untuk dimiliki. Soal keamanan membawa emas dalam jumlah besar, pihak Pegadaian sudah mengantisipasi dengan menggodok produk tabungan emas. Rudy menjelaskan, tabungan emas ini nantinya hanya diperuntukkan bagi nasabah yang memiliki emas dari pegadaian. “Kami mencoba menjembatani kebingungan nasabah saat emas sudah ada di tangan, yaitu dengan tabungan emas,” paparnya.

Bursa Mulia

Besarnya animo masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia ini, mendorong Pegadaian membuat produk baru lagi, yaitu Bursa Mulia, atau kelanjutan dari Mulia. Direktur Utama Perum Pegadaian Chandra Purnama mengatakan, Bursa Mulia ini akan jadi tempat nasabah pegadaian yang hendak melakukan transaksi jual beli emas dan butuh uang dalam waktu singkat.

Guna melancarkan usahanya, Pegadaian menggandeng anak usaha PT. Aneka Tambang Tbk., yaitu PT. Logam Mulia, sebagai pemasok emas. “Kami masih bernegosiasi soal ukuran emas yang akan dipasok ke Pegadaian,” kata Chandra.

Lebih lanjut, Rudy menambahkan bahwa Bursa Mulia dimaksudkan juga untuk mendidik masyarakat guna berinvestasi di emas. Kini, emas adalah salah satu bentuk investasi yang aman. Sebab, tren harganya diperkirakan akan terus naik. “Cadangan sangat terbatas, sementara peminatnya terus bertambah,” jelas Rudy.

Tidak ada komentar: